Bank of America Mengalahkan Estimasi

Wall Street mendapat banyak keuntungan dari laporan laba rugi Bank of America yang dirilis pada hari Kamis karena hasil kuartal ketiga membantu mengangkat saham.

Hasil bank dilaporkan mencapai $7,7 miliar, dengan mudah mengalahkan perkiraan sekitar $6,1 miliar. Pendapatan juga melebihi perkiraan, mencapai $22,8 miliar.

"Kami melaporkan hasil yang kuat karena ekonomi terus membaik dan bisnis kami mendapatkan kembali momentum pertumbuhan organic customer yang terjadi sebelum pandemi," jelas Brian Moynihan, Pimpinan dan CEO Bank of America.

Bank of America (BAC) adalah bank besar kedua yang melaporkan hasil setelah JPMorgan Chase (JPM). Sahamnya sering tertinggal (lagged) selama musim pendapatan, tetapi sekarang meningkat di tengah estimasi pendapatan dan pendapatan yang lebih rendah. Di premarket, saham menunjukkan peningkatan lebih dari 2,6%.

Keuntungan didorong oleh pelepasan $1,1 miliar cadangan yang disisihkan tahun lalu untuk mengantisipasi gelombang default akibat pandemi.

Pendapatan bunga bersih juga meningkat $1 miliar menjadi $11,1 miliar, berkat pertumbuhan deposit yang kuat dan investasi kelebihan likuiditas bank.

Bank juga melihat beberapa perbaikan dalam pinjaman, dengan saldo pinjaman meningkat menjadi $928 miliar, dari $908 miliar pada kuartal sebelumnya.

Tetapi, titik terang dalam hasil Bank of America adalah layanan konsultasi, aset global dan bisnis manajemen investasi, yang hasilnya mencapai atau hampir mencapai level rekor. Laba di sektor perbankan global dilaporkan naik 57%, didorong oleh masih tingginya level investasi perbankan. Sementara itu, bisnis kekayaan global Bank of America membukukan rekor laba $1,2 miliar.

Wells Fargo, Citigroup dan Morgan Stanley juga akan melaporkan hasil hari ini. Goldman Sachs akan melaporkan pada hari Jumat.