Di awal sesi Eropa, Pound Inggris (GBP/USD) diperdagangkan di sekitar 1.1574. Kita bisa melihat formasi symmetrical triangle pada chart 4 jam. Jika pound berhasil menembus ke atas pola ini, kita bisa mengharapkan akselerasi bullish menuju SMA 21 yang terletak di 1.1670.
Pound Inggris berada dalam tekanan menurun akibat prospek suram ekonomi Inggris.
Awal bulan ini, Bank of England memperkirakan ekonomi Inggris akan memasuki resesi berkepanjangan dari kuartal keempat 2022. Ini menunjukkan bahwa dalam jangka menengah pound bisa mencapai level psikologis 1.15, bahkan level terendah 2020 di 1.1410.
Pasangan GBP/USD diperdagangkan di bawah SMA 21 yang terletak di 1.1670 dan di bawah EMA 200 yang terletak di 1.1957. Setiap pantulan teknikal menuju level ini akan dilihat sebagai peluang jual.
Di chart 4 jam, kita bisa melihat formasi channel tren menurun sejak 8 Agustus. Jika tekanan menurun berlanjut, pantulan teknikal di sekitar bagian bawah channel tren menurun diperkirakan terbentuk di sekitar 1.1542.
Secara teknis, GBP/USD berada dalam tekanan bearish yang kuat dan diperdagangkan di sekitar -1/8 Murray di 1,.1598. Level Murray ini mewakili zona reversal teknikal.
Jika pound melanjutkan siklus bullishnya, kita harus memperkirakannya untuk diperdagangkan di atas 1.1596 (-1/8 Murray), yang dapat menetapkan pemulihan GBP dan mencapai puncak channel tren menurun di sekitar 1.1780 .
Di sisi lain, jika melanjutkan pergerakannya ke bawahnya, pound diperkirakan akan jatuh menuju area sekitar 1.1542. Ada support harian dan pound bahkan bisa mencapai -2/8 Murray yang berada di 1.1475.
Rencana trading kami untuk beberapa jam ke depan menunjukkan penembusan tajam ke atas pola symmetrical triangle di sekitar 1.1596 untuk melakukan pembelian dengan target di 1.1670 dan 1.1780.