Defisit minyak dapat berlanjut selama beberapa bulan lagi

OPEC mengatakan dunia akan terus menghadapi kekurangan pasokan dalam beberapa bulan mendatang bahkan jika para anggotanya meningkatkan produksi. Ini karena permintaan mulai pulih dan produksi dari North Sea ke Amerika Serikat dan Meksiko lebih rendah dari yang diharapkan.

Laporan bulanan yang dirilis hari Senin menunjukkan bahwa pemulihan global pada paruh pertama tahun ini sangat mendorong permintaan minyak.

Selera global dilaporkan naik 260.000 barel tahun ini karena gangguan pasokan. Tapi produksi minyak di Amerika Utara terbatas karena Badai Ida dan kebakaran di anjungan lepas pantai di Meksiko. Produksi North Sea pada kuartal ini juga lebih rendah dari yang diharapkan.

Dan menurut perkiraan OPEC, permintaan akan terus meroket hingga 1,12 juta barel per hari pada 2022, sementara konsumsi akan tumbuh 4,2 juta b/d menjadi 100,8 juta b/d/ Angka ini 80.000 barel lebih tinggi dari estimasi bulan lalu dan melebihi level pandemi.

Jadi, bahkan jika produksi OPEC naik 151.000 menjadi 46,76 juta b/d pada bulan Agustus, ini masih jauh di bawah rata-rata permintaan global pada kuartal ketiga. Tapi ini cukup untuk mengembalikan secara bertahap produksi yang kosong sebesar 400.000 b/d per bulan sesuai dengan perjanjian OPEC bulan Juli.

Ini menunjukkan bahwa bukan hanya negara-negara non-OPEC yang tengah mengalami permasalahan produksi. Meskipun mereka diperbolehkan untuk meningkatkan produksi pada bulan Agustus, beberapa negara anggota asal Afrika membukukan kenaikan tipis dan produksi Nigeria turun hingga 114.000 barel per hari.