Minyak menurun karena protokol Fed terbaru

Federal Reserve baru-baru ini merilis risalah pertemuan Juli, dan umumnya mengatakan bahwa volume pembelian obligasi dapat dikurangi selama pertemuan berikutnya. Pernyataan-pernyataan tersebut merusak komoditas, termasuk minyak, yang akibatnya turun harga setelah rilis protokol tersebut.

Misalnya, West Texas Intermediate (WTI) berjangka turun 3,7% kemarin, melanjutkan tren turun yang telah berlangsung sejak minggu lalu. Angka merosot karena varian Delta yang sangat menular, serta lonjakan tak terduga dalam persediaan bensin AS.

Wabah COVID-19 yang terus-menerus tak terhindarkan membatasi sektor minyak, dan penguatan Dolar baru-baru ini melemahkan harga, membuat harga barang dalam mata uang AS lebih mahal. Tetapi, OPEC bersikeras pada pemulihan pasokan secara bertahap, sehingga kemungkinan harga minyak akan naik lagi di masa depan.

Sudah cukup lama Fed telah membeli obligasi senilai $120 miliar setiap bulan untuk membantu pemulihan perekonomian AS. Tetapi, protokol terbaru menunjukkan bahwa anggota mulai mempertimbangkan untuk menguranginya.

Howie Lee dari OCBC Bank menyatakan bahwa pasar sudah rapuh, sehingga pernyataan dari bank sentral tersebut secara eksplisit mengguncang mereka.