Pasangan GBP/USD rally dalam jangka pendek karena Indeks Dolar turun pasca rebound kemarin. DXY tetap dalam tekanan jelang FOMC. Pasangan mata uang ini terjebak di dalam pola channel naik, sehingga bisa mencoba mendekati titik tertinggi baru.
Secara fundamental, USD melemah akibat laporan Keyakinan Konsumen CB kemarin. Indikator ini dirilis sebesar 95,7 poin di bawah prakiraan 97,3 poin. Terlebih, Penjualan Rumah Baru dan HPI juga lebih buruk daripada ekspektasi. Di sisi lain, Penjualan yang Terealisasi CBI dilaporkan sebesar -4 poin di atas ekspektasi -10.
Seperti yang telah Anda ketahui, volatilitas hari ini bisa jadi besar karena Federal Reserve diperkirakan menaikkan suku bunga dari 1,75% menjadi 2,50%. Konferensi Pers FOMC dan Laporan FOMC bisa sangat mengguncang pasar. Selain itu, Pesanan Barang Tahan Lama AS, Pesanan Barang Tahan Lama Inti, dan Penjualan Rumah Tertunda juga bisa menyebabkan lebih banyak tindakan pada hari ini.
GBP/USD sedikit mundur setelah menemukan resistance di R1 mingguan (1.2900). Pasangan ini menguji ulang garis tren naik dan kini kembali menguji resistance penting di 1.2056. False breakout dengan jarak yang besar melewati garis tren naik dan di bawah pivot point mingguan di 1.1980 menandakan tekanan naik yang kuat.
Selama tetap di atas garis tren naik, pasangan GBP/USD bisa melanjutkan pertumbuhannya. R1 mingguan (1.2090) berperan sebagai resistance statik besar.
Lonjakan, penutupan, dan stabilnya harga di atas R1 (1.2090) dan di atas level psikologis 1.2100 menyebabkan berlanjutnya kenaikan dan membawah paluang long baru dengan target naik di R2 mingguan (1.2180).