Amerika Serikat menghadapi gelombang baru pandemi

Jumlah kasus virus corona di Amerika Serikat tumbuh, meski vaksinasi penduduk dilakukan secara masif. Namun, tingkat tinggi vaksinasi tidak menyelamatkan penduduk yang belum divaksin terjangkit. Bagaimanapun, berbagai negara bagian memiliki jumlah yang berbeda. Di suatu tempat, tiga perempat populasi telah menerima vaksin dan di tempat lainnya bahkan separuh penduduk belum menerimanya. Poinnya berbeda: ada banyak warga yang belum divaksin dan akibatnya, jumlah warga yang sangat banyak ini dapat terinfeksi dengan mudah. Pada 30 Juli, hampir 200.000 kasus baru penyakit tercatat di AS, tidak jauh berbeda dengan jumlah pada puncak gelombang ketiga. Ini sangat mirip dengan situasi di Inggris. Di sana, sebagian besar penduduk telah menerima kedua dosis vaksin, tapi gelombang keempat masih terjadi. Namun, sangat cepat turun. Tapi di AS, yang tetap di posisi pertama di dunia dari segi jumlah kasus dan korban akibat virus corona, mereka tetap dalam zona risiko "merah". Para pakar medis mencatat bahwa mayoritas pasien baru yang terinfeksi belum divaksin dan 8 dari 10 pasien baru terinfeksi dengan varian delta. Ada juga banyak kasus penyakit dan rawat inap di antara anak-anak.

Para pakar mengatakan bahwa pada bulan Agustus, jumlah infeksi di seluruh negeri dapat mencapai 300.000 per hari. Dilaporkan juga bahwa banyak warga Amerika yang menolak vaksinasi gratis dan kemudian terjangkit, ini menciptakan ancaman tambahan pada ekonomi. Bagaimanapun, gelombang baru pandemi adalah ancaman terhadap ekonomi. Mungkin tidak sekeras sebelumnya, tapi masih dapat menurunkan aktivitas bisnis dan ekonomi. Orang-orang dapat mulai kembali takut untuk mengunjungi tempat-tempat ramai dan oleh karena itu, akan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, memilih berbelanja hampir semuanya dari rumah. Ekonomi AS pada kuartal kedua, seperti yang telah kita ketahui, mulai memperlambat tingkat pertumbuhannya dan jika negara itu menghadapi gelombang keempat berskala penuh, ini dapat terus memperlambat pemulihan ekonomi yang saat ini tetap cukup cepat. Ini semua berarti bahwa the Fed masih memiliki cukup alasan untuk memperpanjang program stimulus kuantitatif QE untuk periode apapun. Jika ekonomi AS menghadapi permasalahan baru, ini akan berarti ekonomi membutuhkan stimulus tambahan, yang menurut FRS akan "berjumlah setidaknya $120 miliar dalam sebulan." Yaitu, regulator tersebut dapat membeli sekuritas dari pasar untuk jumlah yang lebih besar dari 120 miliar. Oleh karena itu, ini semua uang baru untuk ekonomi, bursa saham, bursa kriptokurensi, bursa properti dan seterusnya. Dengan demikian, kami percaya bahwa indeks-indeks saham AS dan saham perusahaan-perusahaan terkemuka akan terus tumbuh, dan ini dapat digunakan dalam trading.