Gambaran pasangan GBP/USD. 29 Juni. Pratinjau pekan ini

4-hour timeframe

Detail teknikal:

Channel regresi linear atas: arah - ke atas.

Channel regresi linear bawah: arah - ke bawah.

Moving average (20; smoothed) - ke bawah.

CCI: -113.6468

Pound Inggris yang dipasangkan dengan dolar AS, turun pada hari perdagangan pertama pekan ini. Dengan demikian, pasangan pound/dolar tetap berada di bawah garis moving average, dan ini menjaga tren penurunan. Oleh karena itu, dalam waktu dekat, dolar AS dapat melanjutkan kenaikan harganya. Perlu dicatat bahwa gambaran teknikal kedua pasangan mata uang utama ini sangat mirip. Dalam kasus pound/dolar, babak baru pergerakan korektif di dalam kerangka kerja tren kenaikan, yang telah berlangsung selama 1,5 tahun, juga sangat mungkin dalam rencana global. Dengan demikian, pasangan pound/dolar juga dapat melanjutkan penurunan ke minimum lokal sebelumnya. Dari segi fundamental, semuanya juga sangat mirip dengan situasi seputar pasangan euro/dolar. Pada umumnya, saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi kedua pasangan mata uang itu sama. Namun, kami ingatkan anda bahwa penguatan mata uang AS saat ini mungkin hanya untuk sementara karena tren kenaikan tetap bertahan. Dan, sebagai contoh, untuk pound, harga memperbarui level tertinggi tiga tahunnya beberapa pekan lalu. Oleh karena itu, meski dolar menguat dalam beberapa pekan lalu, kami menganggap prospeknya sangat samar. Namun, dalam pasangan pound/dolar, mata uang AS dapat menjadi lebih mahal dalam waktu dekat. Dan ini semua terkait dengan "virus corona" lagi.

Kenyataannya adalah pada bulan lalu, situasi dengan epidemi dan sektor kesehatan kembali meningkat di Inggris. Jumlah orang yang terinfeksi virus corona terus tumbuh dan belum lama ini, telah ada 15-20.000 infeksi per hari. Sebagai tambahan, Menteri Kesehatan Matt Hancock mengundurkan diri setelah ia melanggar peraturan jaga jarak dan beberapa kasus "mutasi Lambda" juga ditemukan di negara itu. Belum diketahui pasti bagaimana vaksin yang ada menahan virus tersebut. Seperti yang kita lihat, Boris Johnson mengambil keputusan yang tepat ketika ia memperpanjang pembatasan karantina hingga 19 Juli. Meski Inggris menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia dan dalam sebulan, 80% penduduk dewasa dapat menerima dua dosis vaksinasi. Seperti yang kita lihat, adalah Inggris yang kembali mengalami pandemi. Tentu saja, masih terlalu dini untuk membahas mengenai gelombang ketiga. Namun, setahun lalu, 5.000-10.000 kasus per hari dianggap sebagai angka yang sangat besar. Sayangnya, kabar seperti ini tidak menambah optimisme pada bulls. Lagipula, setiap wabah epidemi yang baru akan menciptakan risiko yang tidak diketahui bagi ekonomi. Pada waktu yang sama, kita membicarakan mengenai hampir semua negara di dunia. Kasarnya, keadaan ekonomi Inggris juga tidak untung jika muncul gelombang baru epidemi di AS dan Inggris sendiri. Dalam dunia modern, semua ekonomi saling terhubung erat dan rantai pasokan barang bisa jadi sangat panjang. Oleh karena itu, permasalahan epidemiologis di beberapa negara dapat berimbas negatif pada ekonomi negara-negara lain. Sebagai tambahan, situasi virus corona yang semakin memburuk berpotensi memperpanjang pembatasan karantina atau justru pemberlakuan pembatasan baru.

Akibatnya, bank sentral harus menopang ekonominya lebih lama. Sehingga ekonomi akan membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk pulih. Oleh karena itu, ini adalah kabar yang sangat buruk untuk pound Inggris, yang dapat menciptakan tekanan tambahan pada mata uang Inggris. Sebagai tambahan, beberapa pekan lalu, mantan kepala penasihat Boris Johnson, Dominic Cummings, mengungkapkan banyak kisah yang tidak menyenangkan dari Parlemen Inggris, khususnya di bulan-bulan pertama pandemi. Semua mengetahuinya, termasuk mantan Menteri Kesehatan Matt Hancock. Pada waktu yang sama, WHO mengatakan bahwa meski vaksin telah disebarkan dan obat untuk mengobati virus corona telah tersedia, tidak berarti virus akan hilang. Manusia sekarang harus belajar hidup dengan virus ini, yang juga akan belajar untuk hidup dengan manusia, WHO mengatakan. Dengan kata lain, virus COVID akan terus bermutasi, memunculkan jenis-jenis baru dan fokus infeksi yang baru akan mewabah di dunia dari waktu ke waktu. Selain itu, virus corona juga dapat memperoleh karakter musiman seperti penyakit flu. Pada umumnya, kabar ini tidak terlalu menyenangkan.

Sedangkan untuk prospek pound Inggris, mata uang ini turun dalam beberapa pekan terakhir dipasangkan dengan dolar. Namun, tampaknya segmen tren ini bersifat sangat korektif dan ketika berakhir, tren kenaikan global akan dengan cepat berlanjut. Namun, bagaimanapun, pertama-tama, anda membutuhkan pasangan ini untuk turun ke level 1,3665 dan melihat perilakunya. Mengingat bahwa kedua pasangan ini dapat turun ke local low sebelumnya, dan kami mengharapkan kemungkinan penyelesaian pergerakan korektif. Oleh karena itu, pasangan pound/dolar dapat bergerak ke arah selatan sekitar 250 poin dari posisi saat ini. Dan jika harga mencapai level-level itu, anda dapat mengandalkan perputaran ke arah atas dan kelanjutan tren kenaikan. Bagaimanapun, sama seperti situasi euro/dolar, kita memiliki garis moving average pada timeframe 4 jam. Dengan demikian, anda sebaiknya trading dari sana. Sedangkan untuk statistik makroekonomi dan peristiwa fundamental, hampir tidak ada yang perlu diperhatikan di Inggris pada pekan ini. Baru pada hari Kamis angka PDB untuk kuartal pertama dirilis dalam penilaian akhir, yang kemungkinan tidak akan menarik perhatian pasar. Pada hari Kamis, akan ada dua pidato sekaligus oleh ketua Bank of England, Andrew Bailey, yang pernyataannya juga tidak berkilau akhir-akhir ini. Oleh karena itu, data dari AS mengenai keadaan pasar tenaga kerja juga akan sangat penting untuk pound Inggris.

Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini adalah 82 poin per hari. Untuk pasangan pound/dolar, angka ini "rata-rata". Pada hari Selasa, 29 Juni, kami mengharapkan pergerakan di dalam channel, yang dibatasi oleh level 1,3796 dan 1,3962. Reversal indikator Heiken Ashi kembali ke top akan mensinyalkan kemungkinan babak baru pergerakan korektif.

Level support terdekat:

S1 – 1,3855

S2 – 1,3794

S3 – 1,3733

Level resistance terdekat:

R1 – 1,3916

R2 – 1,3977

R3 – 1,4038

Rekomendasi trading:

Pasangan GBP/USD telah kembali ke bawah moving average pada timeframe 4 jam dan dapat melanjutkan penurunannya. Dengan demikian, hari ini disarankan untuk tetap dalam order jual dengan target di 1,3855 dan 1,3796 hingga indikator Heiken Ashi berbalik naik. Order beli sebaiknya dibuka jika harga mencapai di atas moving average, dengan target di 1,3962 dan 1,4038.