Gambaran pasangan GBP/USD. 25 Juni. Andy Haldane ditinggal sendiri.

Timeframe 4 jam


Detail teknikal:

Channel regresi linear atas: arah - ke atas.

Channel regresi linear bawah: arah - ke bawah.

Moving average (20; smoothed) - sideways.

CCI: 5.7087

Pound Inggris, yang dipasangkan dengan dolar AS, terus diperdagangkan dengan sangat tenang pada hari Rabu. Ketika hasil dari rapat regulator tersebut diketahui, terjadi lonjakan emosi, yang menghasilkan penurunan kuotasi hingga 70 poin. Namun, pergerakan ini tidak dapat disebut berarti karena mungkin hanya sebagai "reaksi gelisah dari pasar" terhadap peristiwa penting tersebut. Dalam artikel mengenai euro/dolar, kami telah mengatakan bahwa baik ECB maupun the Fed tidak mengambil keputusan penting apapun. Bank of England juga tidak mundur dari jalur pengetatan kebijakan moneter yang sangat hati-hati. Dengan demikian, reaksi terhadap hasil rapat tersebut ternyata sangat terkendali, seperti yang seharusnya ketika regulator tidak mengubah apapun sama sekali. Penurunan kuotasi hingga 70 poin untuk pound adalah hari Senin membosankan seperti biasa. Volatilitas normal utnuk pasangan ini lebih dari 100 poin per hari. Dengan demikian, penurunan 70 poin ini dapat dengan cepat dimenangkan kembali oleh pasar hari ini. Pada umumnya, kami tetap mengharapkan pasangan ini untuk tumbuh, yaitu, penurunan mata uang AS. Hampir semua faktor fundamental global dan teknikal mendukung hal ini.

Mari kembali ke rapat Bank of England dan mempertimbangkan dengan lebih rinci keputusan apa yang diambil oleh regulator Inggris itu. Suku bunga acuan tetap tidak berubah di 0,1%. Volume pembelian aset tetap sama di level 895 miliar pound. Bank of England mencatat bahwa target inflasi, yang naik ke 2,1% pada bulan Mei, dapat tumbuh ke 3% di masa yang akan datang. Namun, sebelumnya andrew Bailey mengatakan bahwa indeks harga konsumen tidak mungkin melaju lebih dari 2,5%. Tetapi, BoE juga menyatakan bahwa akselerasi inflasi sementara dan disebabkan oleh faktor-faktor yang akan dicapai seiring waktu. Boe mengharapkan pada akhir tahun, inflasi akan mencapai 2%. Pernyataan resmi akhir juga mengatakan bahwa Bank of England sedikit meremehkan laju pemulihan ekonomi global, yang ternyata lebih tinggi. Perkiraan PDB untuk kuartal berikutnya terbilang meningkat. Namun, indikator PDB keseluruhan tetap jauh lebih rendah dari level pra pandemi. BoE mengharapkan ekonomi akan mengalami periode pertumbuhan yang tajam dan inflasi yang kuat dalam waktu dekat. Namun, pertumbuhan akan akan mulai segera melambat.

Sebagai tambahan, trader sangat memperhatikan faktor lainnya. Kenyataan bahwa selama rapat terakhir dari BoE pada bulan Mei, salah satu anggota komite moneter (Andy Haldane) memberikan suara untuk mengurangi program stimulus kuantitatif. Sebagian trader dan pakar mengharapkan bahwa kali ini jumlah anggota yang mendukung pembatasan program QE akan tumbuh setidaknya 2-3 orang. Namun, kenyataannya, Andy Haldane tetap menjadi satu-satunya yang mendukung pengurangan program insentif. Dengan demikian, bahkan dari sumber ini, tidak memungkinkan untuk mendapatkan sinyal "hawkish". Oleh karena itu, trader tidak memiliki alasan untuk membeli pound Inggris kemarin. Namun, sudah berapa banyak kami menyuarakan hal ini selama setahun terakhir?

Perlu diingat bahwa pound Inggris terus tumbuh dengan tidak wajar selama setahun terakhir. Tentu saja, tidak ada yang mengesampingkan faktor banjirnya ekonomi Amerika dengan triliunan dolar. Namun, jika anda memperhatikan latar belakang fundamental dari Inggris, beberapa pertanyaan muncul, bagaimana pound berhasi tumbuh ke level-level pra-Brexit? Ekonomi Inggris menyusut tajam selama pandemi, mengalami guncangan setelah Brexit berakhir, dan saat ini baru saja mendaki jalur pemulihan. Sebagai tambahan, ada banyak masalah politik dan eopolitik di Inggris. Kami ingatkan anda bahwa London sekarang dalam konflik terbuka dengan Uni Eropa terkait "Protokol Irlandia Utara", yang dilanggar seringkali dilanggar Inggris. Sejauh yang kami ketahui, Brussels belum mengajukan banding ke pengadilan terkait isu ini.

Namun, London telah secara terbuka meminta Brussels untuk memulai negosiasi mengenai perubahan beberapa ketentuan perjanjian Brexit, dengan pertimbangan bahwa ketentuan saat ini terbukti tidak efektif dalam praktiknya. Namun, Uni Eropa tidak menganggapnya demikian dan mengingatkan kita bahwa London wajib mematuhi semua perjanjian yang telah disepakati. Jika tidak, proses hukum yang panjang mungkin dimulai dan London boleh melupakan kesepakatan baru jika tidak dapat menerapkan perjanjian saat ini. Sebagai tambahan, belakangan ini, semua orang tampkanya lupa bahwa Skotlandia sama sekali belum menerima penolakan Boris Johnson untuk memberikan izin mengadakan referendum kemerdekaan. Sebaliknya, partai Nicola Strugeon memenangkan pemilu dan sekaligus meningkatkan pengaruh politiknya. Perdana Menteri Skotlandia itu telah berulang kali menyatakan bahwa Edinburgh tidak akan menyerah untuk memperjuangkan kemerdekaannya dari London dan bahwa London harus ke pengadilan jika referendum kemerdekaan dilaksanakan. Edinburgh akan mengikuti jalur "kami akan mengadakan referendum terlebih dahulu, dan kemudian anda buktikan itu tidak sah". Cukup sulit untuk mengatakan bagaimana ini akan berakhir sekarang. Tapi ini berpotensi memicu permasalahan baru bagi Inggris. Sebagai tambahan, jangan lupa bahwa Boris Johnson baru-baru ini "terperangkap" dalam beberapa skandal sekaligus. Ia diserang banyak pertanyaan mengenai sumber pendanaan untuk perbaikan apartemennya di Downing Street, serta liburan Natal di pulau pribadi. Sebagai tambahan, mantan kepala penasihat untuk Johnson, Dominic Cummings, mengejutkan publik beberapa pekan lalu, "dengan mengeluarkan beberapa ton sampah dari pondok." Ia mengkritik seluruh pemerintah Inggris atas tindakannya selama pandemi. Ia mendaftarkan banyak sekali blunder, kesalahan, dan kasus-kasus inkompetensi selama masa yang sulit untuk negara itu. Dengan demikian, tampaknya mereka mulai "menggali" Boris Johnson dengan cara yang sama mereka "menggali" Donald Trump.

Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini sebesar 116 poin per hari. Untuk pasangan pound/dolar, angka ini "tinggi". Pada Jumat, 25 Juni, kami mengharapkan pergerakan di dalam channel yang dibatasi oleh level 1,3801 dan 1,4033. Reversal indikator Heiken Ashi kembali ke atas akan mensinyalkan kemungkinan babak baru pergerakan korektif.

Level support terdekat:

S1 – 1,3916

S2 – 1,3855

S3 – 1,3794

Level resistance terdekat:

R1 – 1,3977

R2 – 1,4038

R3 – 1,4099

Rekomendasi trading:

Pasangan GBP/USD telah mencapai kembali ke bawah moving average pada timeframe 4 jam dan dapat melanjutkan penurunannya. Dengan demikian, hari ini disarankan untuk tetap dalam order jual dengan target di 1,3855 dan 1,3801 hingga indikator Heiken Ashi berbalik naik. Order beli sebaiknya dibuka jika harga mencapai di atas moving average, dengan target di 1,4033 dan 1,4099.