Runtuhnya Harga Tembaga Baru-Baru Ini Telah Membuka Peluang Untuk Menetapkan Posisi Beli

Tembaga jatuh ke level terendah dua bulan setelah China mengumumkan rencananya untuk menjual cadangan mereka.

Tetapi para analis mengatakan bahwa harga yang lebih rendah ini telah membuka peluang yang bagus untuk membeli, terutama karena langkah China tidak akan berdampak pada fundamental penawaran dan permintaan. Selain itu, banyak yang memperkirakan pasokan tembaga akan berkurang selama tiga tahun ke depan, karena akan membutuhkan waktu untuk berkembang.

Jadi, dalam jangka pendek, lebih baik untuk membuka posisi short karena harga kemungkinan akan turun. Namun dalam jangka panjang, ada peluang besar untuk mengatur posisi buy.

Kembali ke China, pemerintah mengatakan akan mengatur pengiriman tembaga, aluminium dan seng ke fasilitas pengolahan dan produksi logam non-ferrous pada lelang umum. Namun, Badan Pangan dan Cadangan Strategis Nasional tidak merinci jumlah yang dapat dialokasikan untuk setiap logam.

Berita ini pun akhirnya telah menyebabkan harga tembaga turun sebesar 3%.

Meskipun harga tembaga mungkin akan terus turun dalam waktu dekat, Sean Lusk, wakil presiden di Walsh Trading, mengatakan dia masih optimis tentang logam ini. Lusk beralasan bahwa cadangan akan diisi ulang, dan pasokan itu akan menurun. Namun pedagang tetap perlu berhati-hati saat berdagang di pasar karena permintaan tembaga yang terus meningkat dan masalah defisit tidak bisa diselesaikan dengan mengorbankan cadangan strategis China.

Mike McGlone, seorang analis senior di Bloomberg Intelligence, juga mengatakan bahwa dia tidak percaya bila China, yang telah menjual cadangan tembaganya, akan menjadi game changer di pasar.

Dan sementara semua orang memperhatikan kondisi tembaga, para investor masih perlu mengawasi pasar saham karena pasar ini dapat berdampak signifikan pada harga.