Timeframe 4 jam
Detail teknikal:
Channel regresi linear atas: arah - ke atas.
Channel regresi linear bawah: arah - ke bawah.
Moving average (20; smoothed) - sideways.
CCI: 39.7141
Sementara kami terus bertanya-tanya mengapa pound sterling tetap tinggi ketika dipasangkan dengan dolar, pasangan GBP/USD sendiri memberikan petunjuk untuk melanjutkan tren kenaikan. Sementara kami terus menarik perhatian trader ke banyak permasalahan di Inggris, secara ekonomi dan geopolitik, mata uang Inggris hampir mencapai level-level sebelum Brexit. Dengan demikian, kita hanya dapat bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Sejumlah faktor yang dapat terus mendukung permintaan tinggi untuk pound adalah sebagai berikut: faktor suntikan uang yang sangat besar ke dalam ekonomi Amerika; faktor "spekulatif". Kami tidak melihat alasan lain untuk kurs pound yang tinggi seperti ini. Meski pada Jumat kemarin, kuotasi pound sterling jatuh (bersama dengan mata uang euro), yang langsung trader kaitkan dengan kenaikan baru imbal hasil Treasury Amerika, meskipun tidak pernah ada hubungan langsung antara nilai tukar dolar dengan imbal hasil treasury, kami masih cenderung meyakini bahwa pasangan ini akan terus melanjutkan kenaikan. Kami berulang kali mengatakan bahwa faktor penurunan pasangan ini jauh dari faktor-faktor pertumbuhan. Tapi apa gunanya jika faktor tersebut diabaikan oleh pelaku pasar? Kami telah menarik perhatian para trader bahwa mata uang Eropa setidaknya menunjukkan koreksi dua bulan terhadap dolar, jadi sekarang euro "berhak" melanjutkan tren kenaikan. Pound kembali jatuh dari level tertinggi 2,5 tahunnya sebanyak 450 poin dan itu saja.
Sementara itu, Kantor Inggris untuk Statistik Nasional telah merilis data mengenai impor dan ekspor dengan negara-negara UE. Menurut data, impor dari negara-negara UE turun 28,8%, sementara ekspor turun 40% pada Januari. Dilaporkan juga bahwa kantor statistik sebelumnya mengabarkan bahwa kesulitan dengan perdagangan karena pandemi dapat memperumit identifikasi konsekuensi Brexit. Meskipun, dari sudut pandang kami, segalanya sangat jelas. Pandemi meneror dunia selama setahun. Di Inggris, total impor pada bulan Januari tumbang dari 52,8 miliar menjadi 43 miliar pound. Ekspor untuk periode yang sama turun dari 46 miliar ke 41,3 miliar pound. Meskipun indikator impor terus tumbuh dengan stabil selama enam bulan sebelumnya dan indikator ekspor hampir tidak berubah sejak April tahun lalu. Oleh karena itu, dari sudut pandang kami, Inggris mulai merasakan dampak dari Brexit dan kesepakatan perdagangan tidak banyak membantu memperhalus imbas negatif dari "perceraian" UE dengan Inggris. Seperti yang kami katakan tahun lalu, Uni Eropa akan mengalami kerugian yang jauh lebih kecil dari Inggris. Dan London sudah mulai menderita karena Brussels tidak mengizinkan perusahaan-perusahaan keuangan Inggris memasuki pasarnya dan pada umumnya memperlakukan Inggris yang telah menjadi anggota UE selama hampir 50 tahun dengan tidak adil. Tapi perceraian tetap perceraian. Selain itu, Inggris-lah yang ingin keluar dari UE dan bukan sebaliknya. Brussels segera memperingatkan London tidak akan dapat menikmati semua keistimewaan menjadi anggota UE tanpa berada di dalamnya. Bagaimanapun, bukan hanya kantor statistik Inggris yang merilis data mengenai penurunan omset perdagangan. Kantor statistik Jerman juga mengumumkan penurunan kuat impor dan ekspor dengan Inggris pada Januari 2021. Kantor tersebut merilis data yang menunjukkan bahwa impor dari Inggris turun lebih dari 56%, meskipun data ini dibandingkan dengan nilai setahun lalu. Ekspor turun 29%. Dengan demikian, trader sudah dapat sepenuhnya merasakan dampak dari Brexit dan menyimpulkan. Namun, pound sterling masih belum memperhatikan statistik ini.
Data tersebut juga mengingatkan trader bahwa pada akhir Januari, PDB tumbang 2,9%. Dengan demikian, nilai optimis untuk kuartal keempat 2020 dapat direvisi lebih buruk. Sementara itu, Kantor untuk Pertanggungjawaban Anggaran Inggris mengestimasi bahwa penundaan di perbatasan UE-Inggris akan merugikan Inggris sekitar 0,5% PDB pada kuartal pertama. Mengingat bahwa karena Brexit, peraturan bea cukai yang lebih ketat sekarang berlaku di perbatasan antara UE dan Inggris, jadi hampir semua kargo diinspeksi dan diperiksa, dengan demikian proses perlintasan perbatasan semakin panjang. Para pakar juga memprediksi bahwa persyaratan perdagangan baru dengan Uni Eropa akan merugikan Inggris 4% PDB, dan epidemi COVID - 3%. Dan jangan lupa dengan sektor jasa, yang lebih penting untuk Inggris dibandingkan dengan sektor produksi. Tapi perusahaan Inggris, khususnya perusahaan keuangan, telah kehilangan pasar Eropa yang sangat besar. Berapa persen kerugian PDB yang akan diderita negara ini akibat hal ini?
Jangan lupa juga mengenai situasi yang menegangkan di pulau Irlandia, di mana kekuatan paramiliter radikal telah mengabarkan kepada otoritas UE dan Inggris bahwa mereka untuk sementara tidak mematuhi Belfast Agreement of 1998. Menurut entitas ini, baik otoritas UE ataupun Ingrgsi yang mematuhi perjanjian Brexit dan rakyat Irlandia yang menderita akibat ini. Dengan demikian, muncul potensi konflik baru di pulau tersebut. Selain itu, jangan lupa dengan pertanyaan "Skotlandia". Tanggal 6 Mei semakin dekat. Pada hari ini, pemilihan Parlemen Skotlandia akan digear dan menurut banyak analisis politik, partai Nicola Sturgeon akan semakin memperkuat kekuasaannya di Parlemen. Ini berarti bahwa keputusan untuk mengadakan referendum kemerdekaan didukung oleh sebagian besar rakyat Skotlandia dan Edinburgh akan tetap menuntut izin resmi dari London untuk mengadakan referendum, yang hasilnya telah diketahui (jika jadi dilaksanakan). Pada umumnya, Inggris memiliki banyak permasalahan. Kami terus menunggu penurunan tajam pound untuk waktu yang lama, tapi selama pelaku pasar mengabaikan seluruh latar belakang fundamental, tidak ada yang akan terjadi.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini 100 poin per hari. Untuk pasangan pound/dolar, nilai ini "rata-rata". Pada Jumat, 12 Maret, dengan demikian kami mengharapkan pergerakan di dalam channel, yang dibatasi oleh level 1.3817 dan 1.4017. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas dapat mensinyalkan babak baru kenaikan.
Level support terdekat:
S1 – 1.3885
S2 – 1.3824
S3 – 1.3794
Level resistance terdekat:
R1 – 1.3916
R2 – 1.3947
R3 – 1.3977
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD memulai koreksi penurunan pada timeframe 4 jam. Dengan demikian, hari ini disarankan untuk membuka order beli dengan target 1.3977 dan 1.4017 jika harga kembali mencapai di atas garis moving average. Disarankan untuk mempertimbangkan order jual dengan target di 1.3817 jika harga tetap di bawah moving average.