Belum lama ini, harga saham banyak perusahaan teknologi mengalami penurunan. Khususnya, saham Tesla. Produsen mobil listrik yang dipimpin oleh Elon Musk ini kehilangan kapitalisasi sekitar $300 miliar karena penurunan harga saham terbarunya. Namun, dari sudut pandang kami, ini tidak buruk bagi Tesla. Dan penurunan harga saham itu sendiri cukup bisa dimaklumi. Pertama, yield obligasi pemerintah AS belakangan ini terus meningkat, menyebabkan arus keluar investasi ekuitas ke dalam investasi obligasi. Kedua, persaingan dalam industri produksi mobil listrik semakin meningkat setiap tahunnya, dan perusahaan lain juga banyak diminati kalangan investor. Ketiga, pada awal tahun, Tesla mengalami masalah kekurangan chip dan penarikan sebanyak 158.000 mobil Model S karena kegagalan modul memori. Jadi, Tesla gagal pada awal tahun, namun harus diingat bahwa saham perusahaan ini setahun yang lalu bernilai 10 kali lipat lebih rendah. Dengan demikian, penurunan nilainya dalam beberapa minggu terakhir dapat diartikan sebagai koreksi dangkal. Hal lainnya adalah perusahaan Microstrategy, yang sebenarnya merupakan pemasok perangkat lunak, tetapi pada tahun lalu dikenal berkat investasi besar dalam bitcoin. Perusahaan tersebut tidak hanya menempatkan kelebihan uang tunai dalam aset kripto, tetapi juga mengumpulkan lebih dari $1 miliar untuk berinvestasi dalam emas digital. Jadi, nilai sahamnya menjadi tidak bergantung pada nilai tukar bitcoin, tetapi pada sikap investor terhadap fakta bahwa perusahaan menginvestasikan sejumlah besar dalam aset yang sangat mudah berubah dan berisiko. Mulai 9 Februari, ketika saham perusahaan ini menetapkan nilai rekor absolut ($1.272), penurunan dimulai, yang berlanjut hingga hari ini dan sudah sekitar 50%. Di sisi lain, tidak dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut mengalami kerugian dalam hal ini. Sebaliknya, investasi dalam bitcoin yang membuat sahamnya melonjak dari $150 per lembar menjadi $708 pre lembar saat ini. Ditambah lagi, bitcoin terus tumbuh dan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Jadi, baik Tesla maupun Microstrategy belum menderita akibat hubungan aktivitas mereka dengan bitcoin. Perlu diingat bahwa Tesla menginvestasikan dana senilai $1,5 miliar dalam bitcoin, tetapi tidak melaporkan jumlah pasti koin yang dibeli. Microstrategy saat ini memiliki 91.064 koin. Para ahli juga yakin bahwa pemulihan pasar treasury dapat berdampak negatif pada nilai tukar bitcoin, karena beberapa investor mungkin meninggalkan aset yang sangat tidak stabil dan berisiko ini. Namun, pada saat penulisan artikel ini, nilai bitcoin terus mendekati titik tertinggi absolutnya.