Mengevaluasi cryptocurrency melalui terobosan teknologi

E-commerce global naik 19% per tahun dan berhasil mencapai $6,5 triliun sebelum 2020 berakhir. Wallet digital/seluler dengan cepat menjadi metode pembayaran yang disukai di e-commerce, meskipun sempat diperkirakan gagal. Namun kini, mereka diproyeksikan akan menguasai 52% pasar pada tahun 2023.

Dalam konteks ini, teknologi blockchain dan aset kripto mulai mendapatkan popularitas lagi. Ketika perang perdagangan antara AS dan China menguat pada tahun 2019, pemerintah di seluruh dunia mulai menjajaki kemungkinan mata uang digital sebagai tanggapan atas ketidakstabilan politik dan ekonomi yang meningkat yang disebabkan oleh fluktuasi Dolar AS dan dampaknya terhadap perdagangan internasional. Selain itu, generasi muda menganggap dunia teknologi keuangan lebih menarik dan menjanjikan, karena teknologi Blockchain memastikan keamanan dan keandalan data.

Beberapa cryptocurrency/token, seperti Bitcoin, sudah mulai menyediakan berbagai jenis proposisi nilai sebagai investasi pada suatu aset yang menghasilkan keuntungan yang besar. Sementara itu, mayoritas memuji teknologi blockchain yang mendasarinya sebagai revolusioner. Perlu diingat bahwa cryptocurrency telah banyak dikritik karena pertumbuhannya.

Elon Musk, CEO Tesla dan investor Bitcoin, memperingatkan orang untuk tidak menginvestasikan tabungan mereka dalam cryptocurrency. Seorang investor yang baik yang memahami bagaimana fungsi ekosistem kripto selalu menyarankan untuk berinvestasi hanya 1-5% dari pendapatan di dalamnya.