Gambaran GBP/USD. 19 November. Negosiasi mengenai Brexit: tidak ada kabar gembira. Kartu truf terpenting pound Inggris adalah Donald Trump.

Timeframe 4 jam

Detail teknikal:

Channel regresi linear atas: arah - sideways.

Channel regresi linear bawah: arah - ke atas.

Moving average (20; smoothed) - ke atas.

CCI: 132.4724

Pound Sterling Inggris yang dipasangkan dengan dolar AS melanjutkan kenaikan harga di sebagian besar sesi perdagangan hari Rabu, 18 November, dan pada akhirnya mencapai Murray level "6/8"-1.3306, yang merupakan level maksimum lokal sebelumnya. Dengan demikian, tren kenaikan dalam pound sterling tetap bertahan, meskipun tidak ada alasan untuk ini. Kami mengacu pada fundamental sebenarnya, bukan harapan dan optimisme trader sehubungan dengan kesepakatan perdagangan antara Inggris dan UE. Dengan demikian, berbeda dengan latar belakang dan logika secara umum, pound Inggris dapat melanjutkan kenaikan harga dalam beberapa hari dan bahkan minggu mendatang. Kami telah berulang kali mengatakan bahwa hipotesis fundamental harus diperkuat oleh sinyal-sinyal teknikal. Sejauh ini, bukan ini situasinya. Dengan demikian, masih disarankan untuk trading untuk kenaikan.

Sementara itu, masih belum ada kabar positif dari negosiasi kesepakatan perdagangan Brexit. Kelompok Michel Barnier dan David Frost melanjutkan negosiasi, tapi tidak memberikan informasi penting apapun kepada pasar. Selain itu, Michel Barnier tidak akan melapor kepada para perwakilan UE mengenai kemajuan negosiasi hingga pertemuan puncak UE pada hari Kamis. Ia biasanya melakukan ini pada hari Rabu dan pada hari Jumat, dengan mengadakan pertemuan singkat dimana ia menjawab pertanyaan-pertanyaan dari jurnalis. Secara formal, pertemuan tersebut seharusnya fokus pada isu lain, bukan Brexit. Namun, kesepakatan perdagangan dan kemajuan dalam negosiasi perlu dibahas oleh Uni Eropa. Sementara itu, Semakin lama negosiasi berlangsung, semakin kecil kemungkinan untuk mencapai perjanjian final. Dengan pertimbangan bahwa bukan hanya perjanjian yang perlu dicapai, tapi juga memiliki waktu untuk mensahkan perjanjian ini sebelum 31 Desember 2020. Yaitu, untuk menjamin bahwa Parlemen Inggris dan Parlemen Eropa menyetujui dokumen ini. Tapi ini akan membutuhkan banyak waktu. Selain itu, jika salah satu pihak dari Inggris atau setidaknya satu negara UE menentang versi terbaru perjanjian, maka ini dapat dihadang. Akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk membuat perubahan dan untuk melakukan voting ulang pada dokumen. Dan terkait isu utama di antara kedua belah pihak, ada beberapa perbedaan dan tidak jelas seberapa banyak waktu yang akan dibutuhkan untuk mengatasinya. Nah, kami telah sering membahas mengenai prospek ekonomi Inggris untuk tahun depan. Singkat kata, prospeknya sangat samar.

Dan dengan semua ini, harga pound sterling terus naik. Inggris memiliki banyak permasalahan sekarang ini. Dimulai dari masalah epidemiologi, hingga ekonomi. Dan hanya situasi yang tidak jelas di Amerika yang memungkinkan pound untuk tetap terangkat dalam enam bulan terakhir. Kami paham bahwa suatu mata uang tidak mungkin selalu lebih murah atau lebih mahal. Namun, untuk mata uang manapun, latar belakang fundamental yang negatif bertahan untuk waktu yang lama. Dan sekarang mata uang itu adalah pound sterling. Dolar AS tidak memiliki banyak masalah dalam empat tahun terakhir. Ya, Presiden Trump melakukan segala upaya untuk mengurangi permintaan dolar AS dan mata uang itu sendiri menjadi lebih murah. Ia telah berulang kali menyatakan bahwa ia butuh dolar "yang lebih murah" agar lebih mudah untuk melunasi utang-utang pemerintah AS yang sangat besar dan meraih keuntungan lebih dari ekspor. Namun, ekonomi tumbuh paling kuat selama masa jabatan Trump, tingkat pengangguran tetap di level terendah sepanjang masa, pasar buruh menguat dan pasar saham terus mencetak rekor pertumbuhan. Tapi di Inggris, empat tahun terakhir dapat disebut sebagai "era Brexit", yang hanya melukai ekonomi Inggris dan nilai mata uang nasionalnya. Perlahan tapi pasti, pound tenggelam selama ini. Bagaimanapun, tahun depan akan menjadi tahun yang sulit untuk ekonomi Inggris. Para pakar telah lama menghitung dan melaporkan bahwa tercapai atau tidak kesepakatan dengan UE, ekonomi Inggris akan rugi miliaran dolar karena "perceraian" dengan Uni Eropa. Satu-satunya pertanyaan adalah seberapa besar kerugiannya. Dengan demikian, latar belakang fundamental Inggris yang eksklusif akan terus memberikan tekanan pada pound.

Jika bukan karena latar belakang fundamental Amerika dan Donald Trump, pound kemungkinan besar akan terus turun pada saat ini. Namun, enam bulan terakhir pound jelas mendapatkan bantuan dari pelemahan mata uang AS. Pertama, ada "empat jenis krisis" di AS: epidemiologi, sosial, ekonomi dan politik. Mereka berhasil mengatasi krisis ekonomi dan sosial. Tapi krisis epidemiologi telah memburuk dan muncul kemungkinan krisis konstitusi sebagai tambahan untuk krisis politik. Trader paham bahwa Trump tidak akan meninggalkan jabatannya. Dan jika ia meninggalkannya, ia dapat melakukan hal-hal yang dampaknya akan dirasakan oleh Biden dan timnya selama empat tahun mendatang. Tepat sebelum 2024, saat Donald Trump ingin kembali mencalonkan diri sebagai Presiden. Hal paling menarik adalah Trump ingin memaksimalkan situasi yang memburuk di AS. Semakin buruk peninggalan Trump, maka semakin buruk hasilnya untuk Joe Biden dan Kamala Harris. Oleh karena itu, dalam empat tahun ke depan, Trump dapat mengkritik Presiden yang baru dan terus menyoroti kesalahan-kesalahannya. Itulah yang telah dilakukan Biden selama setahun terakhir. Nah, untuk Amerika dan dolar AS, ini adalah skenario terburuk. Saat presiden (saat ini dan selanjutnya) akan terus bertarung satu sama lain dan memperebutkan kekuasaan.

Dengan demikian, sejauh ini, gambaran teknikalnya memprediksi penguatan lebih lanjut mata uang Inggris. Dan jika demikian, disarankan untuk trading untuk kenaikan. Kedua channel regresi linear tidak ada yang mengarah turun. Harga dalam dua bulan terakhir ingin melewati moving average, namun tiap kali harga pasti kembali ke area di atasnya. Dengan demikian, tren kenaikan berlanjut. Tapi, dari sudut pandang kami, pound masih dapat jatuh kapan saja. Pound terlihat terlalu overbought akhir-akhir ini. Anda perlu mempersiapkan diri untuk opsi ini.

Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini sebesar 89 poin per hari. Untuk pasangan pound/dolar, angka ini "rata-rata". Pada hari Kamis, 19 November, oleh karena itu, kami mengharapkan pergerakan di dalam channel yang dibatasi oleh level 1.3197 dan 1.3375. Reversal indikator Heiken Ashi ke bawah mensinyalkan babak baru pergerakan korektif.

Level support terdekat:

S1 – 1.3245

S2 – 1.3184

S3 – 1.3123

Level resistance terdekat:

R1 – 1.3306

R2 – 1.3367

R3 – 1.3428

Rekomendasi trading:

Pasangan GBP/USD terus bergerak sedikit naik pada timeframe 4 jam. Dengan demikian, hari ini disarankan untuk tetap dalam long position dengan target di 1.3367 dan 1.3428 hingga indikator Heiken Ashi berbalik ke bawah. Disarankan untuk trading pasangan ini ke bawah dengan target di 1.3123 dan 1.3062 jika harg mencapai di bawah garis moving average.