GBP/USD: Apakah Brexit merupakan sekutu atau lawan bagi pound?

Pound kembali menghadapi masalah - apakah Brexit akan menjadi lawan yang akan menghambat pertumbuhannya atau akankah Breaxit menjadi sekutu yang dapat membantu menemukan peluang baru? Para ahli percaya bahwa peran Brexit tidak hanya terbatas pada negativitas pound. Sebaliknya, Brexit juga dapat menjadi dorongan untuk dinamika positifnya.

Batas waktu Brexit memiliki dampak kontroversial pada pound. Perlu dicatat bahwa batas waktu untuk menyepakati periode transisi antara London dan Brussel berakhir kemarin. Pound tumbuh dengan kokoh hingga titik ini dan bahkan memimpin dalam perdagangan selama pertengahan minggu. Namun, pound kehilangan sebagian besar andilnya kemarin, berada dalam keadaan tidak pasti menjelang negosiasi perdagangan dengan para pemimpin Eropa. Faktor negatif tambahan berupa langkah-langkah pengetatan yang diberlakukan oleh pihak berwenang Inggris, sehubungan dengan gelombang kedua COVID-19.

Jeda dalam negosiasi perdagangan juga memperburuk situasi, yang kembali memengaruhi pound. Hari ini, pound terus menderita kerugian karena meningkatnya kasus COVID-19, dan dengan latar belakang negosiasi yang macet dengan Brussels. Dengan demikian, para pemimpin Eropa sangat prihatin terhadap kurangnya kemajuan pada masalah penting terkait keterlibatan ekonomi dengan Inggris.

Menguatnya isu-isu yang saling bertentangan menghambat pertumbuhan pound: pound turun hingga 0,4% menjadi 1,2961 pada Rabu dan menjadi -0,7%, ke titik terendah penting di level 1,2910 pada hari Kamis. Terlebih, penurunan pasangan GBP/USD berlanjut hari ini, memasuki spiral menurun yang belum berhenti. Pasangan ini dibuka di level 1,2890 pagi ini dan saat ini bergerak di sekitar kisaran 1,2893-1,2894, membuat para trader mengharapkan sedikit pergerakan naik.

Di sisi lain, para analis mengkhawatirkan potensi skenario negatif, mengingat kedua belah pihak tidak akan dapat mencapai kesepakatan. Dalam keadaan seperti itu, Inggris harus berbicara dengan negara-negara Eurobloc lain di bawah aturan WTO, dan ini akan menyebabkan hantaman besar bagi ekonomi Eropa dan Inggris. Hasil tersebut akan menjadi bencana bagi GBP: mata uang nasional akan berada di bawah tekanan dampak negatif yang kuat.

Batu sandungan bagi London dan Brussel masih menjadi poin penting terkait regulasi penangkapan ikan. Pasar mengharapkan konsesi dari UE atas masalah ini, dan Inggris diharapkan akan berkompromi pada sejumlah posisi perdagangan. Banyak ahli optimis dan percaya bahwa kedua pihak akan dapat mencapai kesepakatan dalam waktu dekat. Menurut mereka, kelanjutan negosiasi adalah pertanda baik bagi pound, namun agar pound naik dengan kuat, diperlukan keberhasilan penyelesaian.

Namun, beberapa analis mengatakan bahwa Brexit mungkin menjadi langkah selanjutnya bagi harga pound untuk menaklukkan puncak baru. Terlepas dari banyaknya kontradiksi antara Inggris dan UE, hal itu tidak mencegah pound untuk memilih arah yang menguntungkan. Para ahli percaya bahwa Brexit mungkin mengambil peran yang tidak biasa - untuk menjadi pendorong pertumbuhan pound dalam jangka menengah dan panjang.