GBP/USD. Rapat pertama Johnson dengan Ursula von der Leyen mengecewakan, namun posisi short tampak berisiko

Babak "percobaan" pertama negosiasi antara kepala pemerintahan Inggris dan ketua Komisi Eropa berakhir tanpa hasil. Kedua belah pihak menegaskan kembali posisi mereka, namun tidak ada yang menyatakan kesiapan mereka untuk berkompromi, khususnya mengenai penetapan masa transisi. Pada umumnya, pada tahap awal proses negosiasi tidak ada pelaku pasar yang mengharapkan opsi lain. Negosiasi itu sendiri akan dimulai secara resmi pada 1 Februari. RUU Brexit masih digantung di majelis House of Commons. Diperkirakan para anggota parlemen (MP) akan menerimanya pada sidang ketiga hari ini dan akan dikirimkan ke majelis House of Lords. Setelah RUU disetujui oleh para anggota House of Lords, dokumen ini harus disetujui oleh Uni Eropa melalui voting di Parlemen Eropa.

Itulah mengapa tidak ada yang mengharapkan terobosan baru dari pertemuan pertama Boris Johnson dan Ursula von der Leyen - pertemuan tersebut lebih seperti "pengintaian dalam pertempuran" yang didalamnya kedua belah pihak hanya menguraikan prioritas mereka dengan cara yang lebih ringan dan ramah. Namun, inti dari retorika tersebut tidak menarik bagi para trader GBP/USD - pound kembali ke area level 1,3100an, setelah pertumbuhan singkat. Para pelaku pasar sekali lagi bersiap untuk konfrontasi berlarut-larut antara London dan Brussels, yang dapat berlangsung lebih dari satu tahun.

Namun, kerangka waktu masa transisi juga menjadi kontroversi. Lebih tepatnya sekarang diskusi politik utama telah berkembang di seputar isu ini. Menurut kepala Komisi Eropa, para juru runding tidak akan dapat menyelesaikan tugasnya dalam periode 11 bulan (yaitu, hingga akhir tahun ini), sementara menurut kepala pemerintahan Inggris, grup negosiasi wajib melakukannya. Meskipun dalam posisi yang saling berlawanan pada isu ini, Johnson dan Layen tidak menyuarakan ultimatum kepada satu sama lain. Kepala Komisi Eropa tersebut hanya mengeluh bahwa jika Inggris merasa sangat positif dalam mengamati kerangka waktu yang ditetapkan, maka kelompok-kelompok negosiasi harus bekerja "siang dan malam" agar dapat mengkoordinasikan seluruh situasi hubungan di masa depan. Ia juga memperingatkan bahwa dalam hal ini, kedua belah pihak akan dipaksa untuk mengambil prioritas, yang akan berimbas negatif pada hasil keseluruhan. Namun, Johnson dengan bijak menyatakan keyakinannya bahwa para juru runding akan dapat mengemban tugas yang sulit ini, dengan menambahkan bahwa London berjuang untuk mencapai "kemitraan baru yang positif" dengan pihak Eropa.

Dan meskipun mata uang Inggris menunjukkan dinamika negatif sebagai hasil dari negosiasi ini, pasangan GBP/USD mampu bertahan di kisaran level 1,3000an. Meskipun bears jelas berharap sesuatu yang lebih: level support pertama di 1,2950 (batas atas cloud Kumo pada chart harian), dan penjual dapat mengujinya dengan baik, mengingat seberapa cepat pasangan ini turun di paruh pertama hari ini.

Dibandingkan dengan pasangan dolar lainnya dalam kelompok utama, pound dengan keras kepala menolak hegemoni mata uang AS. Setelah beberapa hari dikepung, euro menyerah dan kembali ke level 1,1000an, yen turun ke pertengahan 109,00an, dan dolar Kanada melemah ke 1,31 terhadap greenback (meskipun diperdagangkan di kisaran 1,29 pada awal pekan). Di tiap kasus, dolar AS melaju secara agresif, memperoleh kembali level-level yang dicapai. Pound, dalam gilirannya, mengambil posisi terpisah - pound berada di bawah tekanan jelas dolar, namun tergesa-gesa untuk turun ke level-level rendah multi-pekan.

Apa alasan dibalik pound yang tahan tekanan? Tidak ada alasan untuk itu - kalender ekonomi untuk GBP/USD tidak dipenuhi peristiwa penting - laporan utama pekan ini (Nonfarm) akan dirilis baru esok hari. Faktor-faktor politik juga (sejauh ini) berdampak minim pada dinamika mata uang Inggris - retorika Johnson dan Layen mudah diprediksi, sementara anggota parlemen House of Commons membuat keputusan yang dapat diprediksi. Oleh karena itu, pound terpaksa mengikuti dolar, yang dalam gilirannya mengikuti dinamika imbal hasil Treasury 10 tahun. Tema konflik AS-Iran setelah pidato Trump kemarin mereda dengan sendirinya - ini dibuktkan dengan harga minyak dan instrumen defensif. Dalam gilirannya, tema hubungan AS-Tiongkok masih membayangi - upacara penandatanganan fase pertama transaksi perdagangan dijadwalkan pada 15 Januari. Bulls dolar memanfaatkan informasi yang muncul untuk keunggulan mereka, sementara optimisme umum di pasar mengembalikan minat trader dalam aset-aset berisiko, khususnya pada malam perilisan laporan Nonfarm esok hari.

Kesimpulannya, penting untuk memperingatkan para pelaku pasar dari membuka posisi short dalam pasangan GBP/USD - pertama, pergerakan menurun pasangan ini lebih tidak pasti; kedua, data mengenai pertumbuhan pasar buruhu AS hari Jumat dapat mengulangi gambaran fundamental untuk dolar. JIka data Nonfarm bulan Desember mengecewakan, maka pasangan GBP/USD dapat melonjak ke level resistance pertama (garis Kijun-sen pada D1) yaitu ke sekitar 1,3200.