Pekan ini menjanjikan mata uang Inggris dengan fluktuasi harga yang kuat terkait dengan pemilu mendatang. Analis memperkirakan pound sebagai instrumen paling fluktuatif dalam sebulan, tetapi setelah akhir pemilu di Inggris, dinamikanya akan kembali ke jalur yang lebih tenang. Pasar dengan seksama memantau latar belakang politik Inggris Raya dan keseimbangan sterling.
Ingat bahwa hari Kamis ini, 12 Desember, pemilihan parlemen awal akan diadakan di Inggris, yang akan menentukan nasib pound dan menentukan arah pergerakan negara. Menurut jajak pendapat baru-baru ini, Partai Konservatif, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Boris Johnson, masih memiliki keunggulan yang signifikan. Para ahli yakin bahwa kemenangan partai yang berkuasa akan mengakhiri konfrontasi tiga tahun mengenai kondisi bagi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa. Bagian terbesar dari suara yang diberikan untuk Partai Konservatif akan membantu membentuk mayoritas parlemen. Jika skenario ini terealisasi, Inggris akan dapat meninggalkan blok euro pada 31 Januari 2020. Jika Buruh menang, pertanyaan mengenai Brexit akan tetap terbuka. Para ahli tidak mengesampingkan referendum baru dalam situasi ini, serta meningkatnya ketidakpastian di negara ini.
Meski demikian, banyak pelaku pasar yakin pada kemenangan Konservatif. Suasana positif difasilitasi oleh dinamika pemulihan pasar saham Inggris dan mata uang nasional. Nila setitik hanya dapat ditemukan ketika Death Cross terbentuk sehubungan dengan pasangan GBP / EUR. Para ahli tidak mengecualikan bahwa dalam tiga bulan ke depan, harga sterling akan naik sebesar 2% terhadap euro. Ingatlah bahwa pada hari Senin, 9 Desember, mata uang Inggris dalam pasangan GBP / EUR menguat secara signifikan, memperbarui titik tertinggi selama 2,5 tahun terakhir. Namun, sterling kemudian menjadi negatif. Akibatnya, Death Cross terbentuk. Menurut para ahli, ini terjadi untuk keempat kalinya dalam sepuluh tahun.
Namun, perhatian utama para analis terfokus pada reli bullish pasangan GBP / USD saat ini, yang mungkin bertahan hingga ke level resistance di 1,3370. Perhatikan bahwa kemarin mata uang Inggris naik terkait dengan greenback sebesar 0,3%, menjadi 1,3181. Selama bulan ini, pound menguat sebesar 3% terhadap greenback di tengah keyakinan akan kemenangan Johnson dalam pemilihan mendatang.
Pasangan GBP / USD dibuka di titik 1,3157 pada hari Selasa, 10 Desember, menunjukkan kecenderungan untuk meningkat.
Pasangan ini meningkat setelah beberapa saat, dekat level 1,3159-1,3161. Selanjutnya, pasangan GBP / USD mencoba untuk keluar dari rentang ini, tetapi upaya ini tidak mengarah pada apa pun. Pasangan ini kemudian merosot ke posisi terendah berikutnya.
Pasangan GBP / USD diperdagangkan di posisi rendah, di rentang 1,3150-1,3151. Pada saat yang sama, pasangan ini berusaha untuk keluar dari kisaran ini, namun upaya ini belum dihadiahi dengan kesuksesan.
Selain itu, pasangan GBP / USD bergerak ke kedalaman luar biasa, hampir merasakan dasarnya. Pasangan ini telah jatuh ke level 1.3136-1.3138, dan kini tengah mencoba pulih.
Posisi pound tetap tidak stabil pekan ini, tetapi berusaha keras untuk tetap bertahan. Fluktuasi mata uang Inggris ditunjukkan oleh berbagai jungkir balik, yang membingungkan pasar. Para ahli percaya bahwa sterling akan dapat mengatasi daya tarik volatilitas dengan mengumpulkan kekuatan sebelum dimulainya kampanye pemilu. Analis mengandalkan stabilitasnya bahkan jika hasil pemilu tidak terlalu positif.