Pound tidak begitu sederhana: resesi saat ini akan disusul oleh pertumbuhan

Peningkatan kepercayaan diri mata uang Inggris yang ditandai pada awal pekan terganggu oleh berita politik yang tidak terlalu positif. Pound, bereaksi gugup terhadap jajak pendapat di Inggris, kehilangan posisinya. Namun, para ahli mengandalkan pemulihan dalam waktu dekat.

Menurut jajak pendapat terbaru, peluang partai Konservatif memenangkan pemilu mendatang dapat berubah menjadi rendah. Hasil survei sebagai berikut: Konservatif memperoleh 43% suara, dan Buruh - 32%. Situasi saat ini merusak posisi terdepan mata uang nasional. Pound melemah pada hari Selasa, 26 November. Pound mulai anjlok, hampir mencapai titik 1.2900. Mata uang Inggris diperdagangkan di kisaran 1,2870-1,2871 kemarin.

Selanjutnya, pasangan GBP / USD turun bahkan lebih rendah, mencapai 1.2853-1.2854. Para ahli telah mencatat tren penurunan pada pasangan ini.

Banyak analis yakin bahwa bahkan setelah pemilihan umum di Inggris, yang dijadwalkan pada 12 Desember, pound akan tetap berada di kisaran 1,2800 hingga 1,3000. Skenario yang sama mungkin terjadi jika Parlemen yang "ditangguhkan" (yaitu sementara) terpilh hingga kejelasan muncul di cakrawala politik negara ini. Pada saat yang sama, sejumlah ekonom percaya bahwa bahkan jika Partai Konservatif dan Perdana Menteri Boris Johnson memenangkan pemilihan, masalah yang terkait dengan Brexit tidak akan diselesaikan sendiri. Inggris harus melalui jalan berliku untuk menyimpulkan perjanjian perdagangan baru baik dengan Uni Eropa, Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk membawa perdagangan menjadi normal.

Guncangan seperti itu berdampak negatif pada mata uang Inggris. Saat ini, pound terjebak dalam kisaran harga rendah. Pasangan GBP / USD diperdagangkan di dekat 1,2846-1,2847 pada hari Rabu, 27 November. Para ahli percaya bahwa sebelum pemilihan umum, pasangan ini tidak mungkin melampaui kisaran harga saat ini, terbatas di 1.2800-1.2900.

Mata uang Inggris saat ini mengalami volatilitas yang berat. Fluktuasi politik tidak sia-sia bagi pound, para analis menekankan. Namun, mereka yakin bahwa dalam jangka menengah, sterling akan menguat dan menaklukkan puncak harga lagi, bergegas ke target yang diidamkan di titik 1,3000.